Dalam uji laboratorium klinis, lembaran filter berlabel enzim dengan panjang gelombang berbeda banyak digunakan dalam mendeteksi berbagai penanda diagnostik penyakit. Misalnya, lembaran filter 340nm sering digunakan untuk pengujian berbasis enzim berdasarkan reaksi redoks NADH/NAD+, seperti laktat dehidrogenase (LDH), yang dapat digunakan untuk menilai kerusakan sel dan nekrosis jaringan. Lembar filter 405nm dan 450nm banyak digunakan dalam uji imunosorben terkait-enzim (ELISA) untuk mendeteksi penanda tumor (seperti antigen karsinoembrionik CEA), penanda penyakit kardiovaskular (seperti troponin TnI) dan patogen penyakit menular (seperti antigen HBV virus hepatitis B), memberikan dasar penting untuk diagnosis dini penyakit, penyakit pemantauan dan evaluasi pengobatan.
Dalam skrining obat dan penelitian farmakologi, lembaran filter berlabel enzim dapat digunakan untuk mendeteksi viabilitas sel, proliferasi sel, toksisitas sel, dan interaksi antara obat dan protein target. Misalnya, lembaran filter 380nm dan 505nm dapat digunakan dalam immunoassay polarisasi fluoresensi (FPIA) untuk mendeteksi afinitas pengikatan antara obat dan protein reseptor, sehingga mempercepat proses pengembangan obat. Lembar filter 450nm dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat cAMP intraseluler dan mengevaluasi dampak obat pada jalur sinyal sel, sehingga menyaring senyawa obat terapeutik yang potensial.
Untuk mendeteksi zat berbahaya seperti residu pestisida, residu obat hewan, racun mikroba, dan bahan tambahan ilegal dalam makanan, lembaran filter berlabel enzim memainkan peran penting. Misalnya, lembaran filter 405nm dapat digunakan untuk mendeteksi aflatoksin B1 dalam makanan. Melalui metode ELISA yang bereaksi dengan antibodi spesifik, deteksi jejak racun dengan sensitivitas tinggi dapat dicapai. Lembar filter 340nm dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas asetilkolinesterase dalam makanan, yang secara tidak langsung mencerminkan situasi residu pestisida dan memastikan keamanan dan kualitas makanan.
Dalam sampel lingkungan seperti air, tanah, dan udara, lembaran filter berlabel enzim dapat digunakan untuk mendeteksi polutan lingkungan, patogen, dan biomarker. Misalnya, lembaran filter 450nm dapat digunakan untuk uji imunosorben terkait-enzim (ELISA) untuk mendeteksi patogen seperti Escherichia coli dalam air. Dengan mendeteksi perubahan warna yang dihasilkan oleh reaksi enzim dengan substrat, deteksi kuantitatif dapat dilakukan, memberikan dukungan data untuk penilaian kualitas lingkungan dan pengendalian pencemaran. Lembar filter 340nm dapat digunakan untuk mendeteksi produk hidrolisis pestisida organofosfat dalam sampel lingkungan, memantau tingkat pencemaran pestisida di lingkungan dan mengambil tindakan tepat waktu untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
